MENANAM membangunkan Karakter
MENANAM sebagai pondasi membangunkan Karakter
oleh Ade E Sumengkar
dokumentasi pribadi Nurani Hati Institute
Bagaimana menanam? Sebelum menjelaskan bagaimana
menanam? Berkaitan erat dengan Penguatan Pendidikan
Karakter. Saya ingin menjelaskan mengapa Pendidikan
penguatan Karakter dimulai dengan Menanam. Ini adalah
penjelasan yang di istilahkan oleh DR. Muhammad Syafii
Antonio, MEc terlahir dengan nama Nio Gwan Chung
adalah salah satu ikon keuangan dan perbankan syariah di
Indonesia. Beliau menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam TAZKIA. Beliau memaparkan di dalam
salah satu buku karyanya, “proses pembelajaran akan
berhasil salah satunya adalah adanya ANALOGY”.
Dengan
Membangun karakter ibarat menanam Pohon,
perlu perencanaan
menganalogikan suatu pembahasan, Saya ingin agar
tema buku ini dapat mudah dibaca, dan dicerna sehingga
aplikasinya akan juga mudah di laksanakan dan dijalankan.
Tentunya persiapan sebelum menanam sangat diperlukan,
tujuan nya adalah anda dapat membuat perencanaan
terlebih dahulu, disamping itu dipersiapkan proses nya
agar sesuai. Tidak terlupakan mengevaluasi setiap proses
yang sudah berjalan agar supaya dapat dibuatkan tindak
lanjut yang lebih baik pada proses berikutnya untuk
penyempurnaan. Membuat Perencanaan adalah dengan memulai persiapan
dan Pengolahan Lahan, dilanjutkan dengan Pemilihan
Benih dan Pembibitan selanjutnya memilah Tanaman
Untuk Kebutuhan Rumah Tangga dan Pasar ekonomi, tidak
dilupakan juga Menanam di Pekarangan Rumah dan di
Perkebunan diharapkan Menjadi Aktivitas Keluarga dan
Aktivitas Industri sehari hari untuk dimasa Sekarang dan
Yang Akan Datang. Tahap berikut adalah Melakukan Proses Mengolah Lahan (tekstur dan struktur tanah, jarak tanam,
lubang tanam dsb), dimulai dengan Menanam Benih
(sortasi benih, daya kecambah, kadar air dan dormansi,
kultur jaringan, di tebar di bedengan), tidak dilupakan juga 16
Become a Great Awareness “Person”
memberikan pupuk (organic, kimiawi, keseimbangan pupuk
mikro dan makro), agar lebih sempurna Memperlakukan
Hama dan Penyakit (preventif, kuratif, pestisida dan
iksektisida organic, pestisida dan iksektisida kimiawi).
Unsur ekstenal diperlukan dengan Pengairan (alami/subak,
water gel, hidrolik otomatis), pada akhirnya Pemanenan
dapat dilakukan secara manual ataupun mekanik, perlu
juga dilakukan Pengolahan Hasil Panen (makanan pokok,
makanan tambahan, pakan), terakhir mengatur proses
Penjualan (tengkulak, agen, distributor, pasar induk, on
line market). Tahapan Mengevaluasi, pada tahapan ini.
Nilai-nilai ini penting agar anak
nantinya bisa mandiri, disiplin dan bertanggung jawab
pada dirinya sendiri dan pada apa yang ia lakukan. Ketiga,
menghormati dan menghargai orang lain. Keempat, etika
dan sopan santun. Kelima, berbagi, kasih sayang, rendah
hati. Keenam, gotong royong, saling tolong menolong. Nilainilai tersebut penting agar anak nantinya bisa berinteraksi
social dengan baik, memiliki sikap empati, dan tidak
egosentris. Dan yang terakhir, adalah kreatif, percaya diri,
pekerja keras. nilai yang terakhir ini dapat menuntun sang
anak agar ia tidak mudah putus asa, mampu mencari jalan
keluar dari suatu masalah, dan memiliki motivasi yang
tinggi. Dalam proses pendidikan karakter tersebut tentu
membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, terutama
sekolah dan keluarga.
Komentar